Jurusan Akuntansi Universitas Trunojoyo Madura mengadakan Simposium Nasional Perpajakan (SNP) VIII dan Call for Paper bertajuk Membangun Optimisme Pajak di Masa Pandemi. Acara tersebut dilaksanakan pada Rabu–Kamis, 24—25 November 2021, melalui Zoom. Direktur TAXAcc Consulting, Dr. Nur Hidayat, Ak, CA, A-CPA, CAPF, CERA, BKP menjadi salah satu yang terpilih mempresentasikan Papernya pada Rabu (24-11-2021) dengan judul paper “Memangkas Prosedur Sengketa Pajak”.
Pada paparan penelitiannya, Nur Hidayat menjelaskan bahwa alur sengketa pajak masih terbilang cukup panjang saat ini. Padahal, ada satu fase yang dianggap hanya sebagai batu loncatan saja, yakni pada proses “Keberatan” dimana hasil dari permohonan keberatan bukanlah yang Wajib Pajak tunggu.
“Proses sengketa yang panjang ternyata salah satu penyebabnya adalah banyaknya tahapan (prosedur), Wajib Pajak yang tidak puas dengan hasil ketetapan pajaknya, harus menempuh prosedur ”Pengajuan Keberatan” kepada Direktur Jenderal Pajak (DJP), prosedur ini oleh sebagian besar Wajib Pajak hanya dianggap prosedur “antara”, maksudnya yang dituju sebenarnya adalah “Pengajuan Banding” di Pengadilan Pajak,” jelasnya.
Lebih lanjut Nur Hidayat yang memang begitu concern dalam permasalahan sengketa pajak mengatakan “Keputusan Keberatan sangat minim dimenangkan oleh WP, namun setelah dibawa ke Pengadilan Pajak (Banding) didapatkan keputusan yang berbeda (bertolak belakang) dengan Keputusan Keberatan. Jumlah sengketa yang dimenangkan oleh WP pun cukup tinggi,” ungkapnya.
Sengketa perpajakan merupakan hal yang biasa dan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, karena dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, terdapat dua pihak yang berada dalam posisi yang berseberangan, yaitu Wajib Pajak yang diberi beban untuk membayar pajak dan Petugas Pajak (Fiskus) yang merupakan pihak yang berwenang dalam mengawasi pemenuhan kewajiban pajak serta diberi target untuk mengumpulkan pajak untuk membiayai pengeluaran negara.
