Akuntansi dan perpajakan, sesuatu yang sulit untuk dipisahkan. Dalam praktiknya di perusahaan, pajak merupakan elemen penting dalam Laporan Keuangan (LK) yang merupakan produk akuntansi. Begitu pula akuntansi dalam praktik perpajakan, yang merupakan bahan bakunya. Inilah mengapa akuntansi dan perpajakan tidak dapat dipisahkan. Hal ini disampaikan Dr. Nur Hidayat, Ak, CA, A-CPA, CAPF, CERA, BKP, sebagai pembuka dalam Seminar Online yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Barat, Jumat-Sabtu (10-11 September 2021) live zoom meeting dari mini studio TAXAcc RTC.
Seminar dengan tajuk “Mengintegrasikan Akuntansi Dengan Perpajakan (Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan” diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang pekerjaan, mulai dari perusahaan, Dosen, Konsultan Pajak, Auditor hingga Kantor Jasa Akuntansi. Acara terlebih dahulu dibuka oleh Ketua IAI Jabar, Edi Jaenudin, SE, M.Si, Ak, CA.
Dalam paparan lebih luas, Nur Hidayat menjelaskan aspek-aspek akuntansi dan perpajakan dari filosofis juga teknis, hingga peserta begitu antusias mengikuti seminar tersebut. Berbagai diskusi sepanjang seminar pun menjadi menarik lantaran topik tersebut menjadi sesuatu yang sering dan selalu ada di perusahaan. “Rekonsiliasi fiskal dan pajak tangguhan sebenarnya bukan hal baru di akuntansi dan perpajakan, tetapi selalu hangat untuk dibahas, sebab masih banyak orang keliru dalam menafsirkan ini,” jelasnya.
IAI Jabar sangat concern terhadap penyelenggaraan seminar dengan topik-topik menarik dan berkaitan dengan akuntansi dan perpajakan. TAXAcc Consulting melalui TAXAcc Research and Training Center (TAXAcc RTC) turut mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, untuk pengembangan ilmu pengetahuan bidang akuntansi dan perpajakan.
